AL - Kalimah Wal Jumlah


Makalah Kalimah Dan Al-jumlah

الكلمة و الجملة






 A. Latar Belakang - (خلفية المشكلات)


Bahasa sangatlah penting bagi kehidupan manusia tak terkecuali bahasa arab. Dalam pembelajaran di madrasah maupun universitas bahasa arab adalah salah satu pelajaran yang sudah ada dalam kurikulum. Bahasa arab adalah merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan manusia, umat muslim khususnya, menggunakan bahasa arab setiap hari dalam ibadahnya. Dengan ini, bahasa arab merupakan hal penting untuk kita pelajari.
            Bahasa arab berada dalam posisi yang strategis bagi kehidupan orang muslim sedunia, karena sebagai bahasa pokok ajaran Islam yaitu Alquran dan hadist, juga sebagai sarana komunikasi antar bangsa di dunia terutama persatuan umat islam sedunia termasuk Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam. 

1
            Selain itu, bagi kita umat islam Bahasa arab memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting pula, hal tersebut dikarenakan bahasa arab merupakan bahasa al-quran yang mana menjadi kitab suci umat islam. Bahasa arab juga dipergunakan dalam sumber-sumber kajian kesilaman yang terdapat dalam agama islam seperti hadist dan pendapat pendapat ulama terdahulu yang ada kaitannya dengan ajaran islam. Oleh karena itu, mempelajarai bahasa arab bagi umat islam merupakan persyaratan untuk dapat memahami isi kandungan alquran, hadist, dan juga sumber-sumber lain yang berbahasa arab



 



            Melihat pentingnya mempelajari bahasa arab, maka kami mengajukan sebuah topik pembahasan yang penting untuk kita fahami. Adapun topik yang akan dibahas yaitu Al kalimah wal jumlah (kata dan kalimat).
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut:
1.         Apa pengertian alkalimah dalam bahasa arab dan pembagiannya ?
2.         Apa pengertian aljumlah dalam bahasa arab dan macam macamnya?
C.     Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui  pengertian alkalimah dalam bahasa arab dan pembagiannya.
2.      Untuk mengetahui   pengertian aljumlah dalam bahasa arab macam macamnya.


Pembahasan




A.    Kalimah ( الكلمة) kata
1.      Pengertian Kalimah (kata (الكلمة
الكلمة هي لفظ يدل علي معنى
Al kalimah adalah lafaz yang memiliki makna/faedah.

2.      Bagian-Bagian akalimah
Kalimah terbagi dalam 3 bagian, yaitu: isim, fi’il dan harf.

a.      Pengertian isim yaitu:
هو كلمة دلت على معنى فى نفسها ولم تقترن بزمن وضعا
“Adalah kalimah yang menunjukan pada arti pada dirinya sendiri tanpa tidak disertai oleh waktu”[2]
contoh: 



Pembahasan

 إنقسمت الكلمة الي ثلاثة أقسام
1.      Isim  الإسم (kata benda)
اأنا = Saya
Hasan =  حسن
Sekolah =  مدرسة
 Makassar =  مكسر


Tanda-tanda isim
قد, bisa pada fi’il madi dan fi’il mudhori.
  سين dan سوف hanya bisa pada fi’il mudari saja. Sin bermakna littaswif, yaitu menunjukan pada waktu yang akan datang tapi sudah dekat, contoh: سيقوم (akan berdiri sebentar lagi). Saufa bermakna littaswif, yaitu menunjukan pada waktu yang akan datang dan masih lama, contoh:سوف يقوم (akan berdiri).تاء تنيس سكنه hanya untuk fi’il madi. Contoh: قامت هند (hindun sudah berdiri).

Contoh:  العلم مهمIlmu itu  bermanfaat



الاسم با لتنوين والخفض عرف     وحرف خفض وبلا م والف
Isim Dengan Tanwin Dan Kasrah Diketahui Itu Isim  Dan Haraf Kasrah Dan Alif La.[3]
Tanda-tanda isim  ada 4, yaitu:
1)      Harkat jar (مجرور) pada akhir kalimat,
contoh:مررت بأحمد  ( saya lewat dengan ahmad ).
2)      Tanwin, adapun ta’rif tanwin:
والتنوين هو نون سا كنة تلحق اخر الاسم لفظا لا خطا
“Tanwin adalah nun sukun yang  bertemu akhiran isim pelafalannya tidak pada tulisannya”.
3)      Alif lam (ال), contoh:  الإنسان ( Manusia).

2.      Fi’il فعل (Kata Kerja)

a)      Pengertian fiil yaitu:

هو كلمة دلت على معنى قى نفسها واقترنت بزمن وضعا[4]
“kalimah yang menunjukan pada arti pada dirinya sendiri yang disertai oleh waktu melakukannya”
Contoh:  جاء (telah datang).
1)      Macam Macam Fi’il yaitu
a.      Fi’il madi, adala fiil/ kata kerja yang menunjukkan waktu lampau atau telah terjadi.
Contoh :
-         ذَهَبَ : Telah pergi
contoh kalimat :  حَسَنُ إِلَي المدْرَسَةِذَهَبَ
artinya “ hasan telah pergi ke sekolah”.
-         قام: telah berdri
 contoh kalimat : ْ    قامت عَائِشَةُ
artinya “ telah berdiri Aisyah”.

b.      Fiil mudhori’ adalah fiil atau kata kerja yang menunjukkan waktu sedang atau akan terjadi.
Contoh :
يدرس : Sedang belajar
contoh kalimat:  عُمَرُ فِي الفَصْلِ يَدْرُسُ
artinya “ Umar sedang belajar di kelas”.
يهدي : Sedang memberi hidayah
contoh kalimat: و الله يهدي من يشاء
artinya “ Allah memberi hidayah bagi siapa yang Dia kehendaki”.

c.      Fiil amr, adalah fiil yang menunjukaan arti perintah atau seruan.
Contoh :
-         أَقِمْ :  dirikanlah
contoh kalimat:  الصلاة لذكريأقم
artinya: dirikanlah sholat untuk mengingatku
-         صَلُّوْا : sholatlah
-      contoh kalimat: صلوا كما رأيتموني أصلي
 artinya: Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku sholat


2)      Tanda tanda fiil.
Adapun tanda tandanya adalah :
و الفعل معروف بقد والسين   وتاء تانيث مع التسكين
“Fi’il Diketahui Dengan Qad Dan Sin, Ta Tanis Yang Sukun”.
Jika qod قد bertemu dengan fi’il madi maka bermakna littahqiq (sesungguhnya).  contoh:  قد قام ( sesungguhnya telah berdiri). Jika qod ada pada fi’il mudhori, bermakna littaqlil (terkadang), contoh: قد يقوم (terkadang berdiri).
3.       حرف (huruf), yaitu:
هو كلمة دلت على معنى فى غيرها[5]
“Yaitu, kalimah yang menunjukan pada arti bukan pada dirinya sendiri”. Contoh:

Hurf terbagi atas dua yaitu: 
1. Huruf yang tdk memiliki makna dengan hakikatnya. contoh : Huruf-huruf Hijaiyah - 
  أ- ب- ت- ث -د- ذ   
2. Huruf yang memiliki arti/ makna diantaranya adalah:
من، إلي، في، علي، ب، ك، عن، ل،

Contoh kalimat, انا أكل قليلا من الخبزِ  = Saya makan sedikit roti
B.     Al – Jumlah ( Kalimat / الجملة)



1.       Pengertian Kalam/ Aljumlah
Aljumlah atau biasa disebut Kalam. Adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab. Sehingga suatu ucapan disebut kalam apabila memenuhi 4 (empat kriteria), yakni:
a.      Diucapan (ملفوظ)
b.     Disusun ( مُرَكَّبٌ ),
c.      Difahami dan ( مُفِيْدٌ ),
d.     Berbahasa Arab ( وَضْعُ اْلعَرَبِيَّة)
Pada pembelajaran Bahasa arab kalam sendiri memiliki arti yaitu sebagaimana dikutip dalam kitab jurumiyyah :
ألكَلَامُ هُوَ اللَّفْظُ الْمُرَكَّبُ الْمُفِيدُ بِالْـوَضْع
Artinya: “Kalam adalah lafaz yang tersusun dan memberi faidah pada penempatannya”
Contoh :
جَاءَ زَيْدٌ رَاكِبًا
Artinya: “telah datang zaid dalam keadaan berkendara.”
Seperti yang telah dijelaskan bahwa kalam adalah lafadz, yang memberi faedah, yang tersusun dan dengan letaknya( dengan bahasa arab), itu hanyalah pengertian umumnya sedangkan kita yang pemula tidak mengetaui apa arti lafadz,memberi faedah dan lain lain. Untuk itulah kami menambahkan beberapa pengetian mengenai lafadz, diantaranya:
Lafadz adalah suara yang mengandung sebagian huruf hijaiyyah
 contoh : زَيْد
أَللَّفْظُ : هُوَ صَوتٌ يَشْتَمِلُ عَلَى بَعْدِ الحُرُوفِ الهِجَائِيَةِ ,نحو زَيْدٌ
Dan ada pula beberapa yang tidak dikategorikan sebagai lafadz yaitu suara yang tidak terkandung didalamnya sebagian huruf hijaiyyah seperti suara. Suara gendang, suara tepukan tangan. Dan tidak termasuk lafadz juga yaitu setiap yang bukan termasuk suara saperti sebuah isyarat atupun sebuah tulisan.
Kita masuk ke pembahasan kedua yaitu murokkab (tersusun) adalah sesuatu  yang tersusun dari dua kalimat atau lebih.
ألمُرَكَّبُ : مَا تَرَكَّبَ مِنْ كَلِيمَتَيْنِ فَأَكْثَرَ نحو زَيْدٌ قَائِمٌ , قَامَ مُحَمَّدٌ
Disini dijelaskan murokkab/tersusun adalah yang tersusun dari dua kalimat, maka jika hanya berupa satu kalimat saja dalam artian tidak tersusun dari dua kalimat maka tidak bisa dikatakan murokkab dan tidak termasuk dalam kalam.
فَخَرَجَ مِنَ المُرَكَّبِ أَلْكَلِمَةُ الْوَاحِدَةُ نحو زَيْدٌ , جَلَسَ
زَيْدٌ = zaid (nama orang)     جَلَسَ = duduk
Sekarang kita membahas tentang  mufiyd(memberi faedah) adalah sesuatu kalimat yang memberi faedah/memberi kejelasan dengan sekiranya bisa diam dari orang yag berbicaa maupun pendengar, contoh ;
Maha benar Allah = صَدَقَ الله  
zaid telah memukul  Amar = ضَرَبَ زَيْدٌ عَمْرًا
Maka jika dikatakan seperti contoh di atas atau yang lain dan yang mendengarkan diam dalam artian mengerti  maka itulah yang dinamakan Mufiyd.
فَخَرَجَ مِنَ الْمُفْيْدِ كُلُّ مَا لَيْسَ مُفِيْدًا وَ إِنْ تَرَكَّبَ مِنْ كَلِيمَتَيْنِ فَأَكْثَرَ نحو إِنْ قَامَ زَيْدٌ
Artinya  : Dan keluar/ tidak termasuk mufid yaitu setiap apa-apa (perkataan) yang tidak memberi faedah sekalipun tersusun dari beberapa kalimat seperti  contoh :
Jika Zaid telah berdiri = إنْ قَامَ زَيْدٌ
Sebagaimana contoh yang saya sebutkan di atas dikatakan “jika Zaid telah berdiri” Apa maksudnya ,,,? Kalimat tersebut sama sekali tidak memberi  faedah meskipun tersusun dari  beberapa kata karna kalimat tersebut masih membutuhkan sebuah jawab atau kalimat tambahan contoh :
إِنْ قَامَ زَيْدٌ  فَـأْعطيه النقود
Artinya : “jika Zaid berdiri maka aku akan memberinya uang”
Kalimat tersebut baru bisa dikatakan mufid.
            Selanjutnya kita membahas tentang bil wad’i /dengan letaknya (dengan bahasa arab) iyalah ada dua penjelasan mengenai hal ini , yaitu ;
a.       Dengan bahasa arab maka yang tidak termasuk dalam hal ini adalah perkata’an al ajm (perkataan selain bahasa arab) sepeti contoh ; موسى
“Kata musa diambil bukan dari kata bahasa arab melainkan dari bahasa lain.
b.      Dengan disengaja , maka seperti perkataan orang yang sedang tidur dan perkataan orang mabuk dan orang gila dan lainnya itu tidak termasuk dalam bil wad’i karena semuanya berupa tidak disengaja.

2.      Pembagian Al jumlah
Al jumlah pada umumnya di bedakan atas 2 bagian yaitu:
a.       Al jumlatul ismiyyah ( الجملة الإسمية ) dan
b.      Al jumlatul Fi’liyyah ( الجملة الفعلية ).

a)      Al jumlatul ismiyyah ( الجملة الإسمية ),
 الجملة الإسمية: هي التي تبدأ بإسم أو بضمير[6]
 adalah kalimat yang diawali oleh isim (kata benda)
         نحن مسلمون- Kami adalah orang orang  muslim
b)      Al jumlatu Fi’liyah.
الجملة الفعلية هي جملة التي تبدأ بفعل
 Adalah kalimat yang di awali oleh fi’il (kata kerja)
Contoh:  الأستاذحضر- telah dating ustaz
                انزل الله من السماء ماء- Allah menurunkan air dari langit






Penutup

A.     Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang disampaikan pada isi makalah bahwa dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1.      Al kalimah adalah lafaz yang menerangkan makna atau memiliki makna/arti. Secara umum al kalimah atau kata adalah suatu lafaz yang digunakan untuk menunjukan makna yang bersifat mufrod/tunggal. Jika kalimah dalam bahasa arab di bahasa indonesiakan maka disebut kata.
2.      Pembagian Kalimah terbagi atas 3, yaitu Isim (kata benda), (fi’il) kata kerja dan harf (selain dari isim dan fiil)
3.      Aljumlah ialah kalam. Kalam. Adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar memahami maksudnya
4.      Aljumlah terbagi atas 2 yaitu aljumlah alismiyyah dan aljumlatu fi’liyyah..


B.     Saran
Melihat dari pentingnya peran bahasa arab bagi kehidupan manusia khususnya umat muslim, maka diharapkan bagi para pembaca agar lebih mengkaji lebih dalam tentang materi bahasa arab baik dari apa yang dituangkan daripada makalah ini, Karena apa yang dijelaskan oleh pemakalah hanyalah sebagian kecil dari banyak penjelasan lainnya di sumber sumber pembelajaran Bahasa arab yang lain.








Daftar Pustaka

الشيخ عبد عزيز بن سعد، مفاتيح العربية علي المتن الاجرومية. دون سنة
فؤاد نعمة، ملخص قواعد اللغة العربية، دون سنة
عماد علي جمعة، قواعد اللغة العربية (النحوي و الصرف الميسر)، ديوي :الطبعة الأولى : 1427 ه
Nadwi, Abdullah Abbas, Belajar mudah Bahasa alqur’an, (cet. XI bandung: Mizan, 1999)
Madjidi, Busyairi, metodologi pengajaran Bahasa arab, (Yogyakarta: Sumbangsih offset, 1994)
Dhurusullhuga.blogspot.com_MAKALAH_KALIMAH_DAN_PEMBAGIANNYA. Html.



[1] عماد علي جمعة، قواعد اللغة العربية (النحوي و الصرف الميسر)، الطبعة الأولى :ديوي 1427 ه) ص. 12
[2] Di akses 15 maret 2017: Http//:Dhurusullhuga.blogspot.com_ MAKALAH KALIMAH DAN PEMBAGIANNYA.
[3] Di akses 15 maret 2017: Http//:Dhurusullhuga.blogspot.com_ MAKALAH KALIMAH DAN PEMBAGIANNYA
[4] عماد علي جمعة، قواعد اللغة العربية (النحوي و الصرف الميسر)، الطبعة الأولى :ديوي 1427 ه) ص.13
[5] الشيخ عبد عزيز بن سعد، مفاتيح العربية علي المتن الاجرومية. ص. 4
[6] فؤاد نعمة، ملخص قواعد اللغة العربية، الطبعة التاسعة عشرة. ص. 19










Komentar

Postingan populer dari blog ini

إِنَّ وَ أَخَوَاتُهَا - inna dan Saudara-Saudaranya

MATERI I KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH ( الساعة )